INGIN TINGGAL DI RUSUNAWA UNDIP, PERTIMBANGKAN HAL-HAL INI!

Memilih tempat singgah untuk melanjutkan kuliah memanglah susah-susah gampang. Dari beberapa kriteria yang dibuat pasti ada satu atau dua kriteria yang tidak sesuai dengan kriteria hunian tinggal idaman. Bisa itu dari harga tidak sesuai budget, fasilitas kurang lengkap, atau bahkan suasana lingkungan yang tidak kondusif. Tapi, tentu saja itu tidak lantas membuat untuk tidak berkuliah, bukan?

Tipe hunian yang bisa jadi pilihan jikalau berkuliah di Universitas Diponegoro, khususnya daerah Tembalang, adalah kos, kontrak rumah, sewa apartemen dan lainnya. Pada umumnya mahasiswa lebih banyak memilih untuk ngekos. Tapi hal tersebut belum akan dibahas disini dan lebih memfokuskan pada pembahasan RUSUNAWA UNDIP.

Pembahasan mengenai informasi dasar RUSUNAWA UNDIP , bisa dilihat pada tulisan berikut (insert link)

Kembali lagi membahas tentang RUSUNAWA UNDIP, disini penulis, berdasarkan pengalaman penulis tentunya, akan membagikan poin-poin pertimbangan sebelum memilih RUSUNAWA UNDIP sebagai tempat singgah. Perlu ditekankan bahwa ini pengalaman penulis selama 2 semester dan fokusnya lebih banyak di Gedung putrinya, terutama Gedung E.

Berikut poin yang perlu jadi pertimbangan :

1.      Siapkah membayar sewa full 1 tahun di muka ?

Ini merupakan ketetapan dari pihak RUSUNAWA yang mengharuskan pembayaran dimuka untuk sewa dan tidak refundable. Namun, tidak berlaku pada beberapa mahasiswa tertentu, seperti mahasiswa bidikmisi ataupun yang lainnya. Untuk informasi harganya bisa dilihat di postingan berikut https://akusharing11.blogspot.com/2020/12/tinggal-di-rusunawa-undip-bagaimana-tuh.html

2.      Siapkah menghadapi jam malam ?

Tentunya sudah menjadi rahasia umum bahwa RUSUNAWA UNDIP menetapkan jam malam bagi para penghuninya yaitu setau penulis jam 24.00. Jika ingin pulang terlambat, bisa mengurus surat izin terlambat pulang pada penjaga atau satpam. Perlu dipertimbangkan bahwa jika kejadian terlambat hanya terjadi sekali atau dua kali tentunya bukan suatu yang perlu dipermasalahkan, tapi jika itu terjadinya sering tentu akan “merugikan waktu” nantinya, semacam tidak sempat dan tidak ada waktu mengurusnya. Bayangkan ada kegiatan yang mengharuskan untuk di atau keluar RUSUNAWA (Kerja kelompok, membeli bahan yang terlupa misalnya) dan itu sudah melewati batas jam malam, tentu tidak enak, bukan ?

3.      80% Socially Dead

Ini merupakan pengalaman penulis pribadi ya. Memang untuk interaksi sendiri paling sering terjadi hanya pada “say hi”, “duluan ya”, atau “permisi ya” jika itu tetangga yang tidak saling kenal. Tidak akan ada kegiatan berkunjung ke kamar sebelah atau beda lantai jika tidak saling kenal dan dekat. Kebanyakan penghuni akan segera masuk ke kamar dan menutup pintunya setelah kembali dari luar. Tentunya ini akan menyiksa jika mengharapkan keadaan akan ramai seperti situasi bertetangga pada umumnya tapi akan menjadi menyenangkan bagi seseorang yang menyukai ketenangan dan suasana kondusif.

4.      Fasilitas

Jangan kaget jika antar twinblok terjadi perbedaan fasilitas. Contohnya seperti di Gedung E tidak terdapat dapur pribadi, tapi di Gedung A,B,C dan D ada. Bentukan wastafel di Gedung E berbeda dengan Gedung lainnya. Sejauh ini, yang menjadi kekurangan bagi penulis yaitu dari semua Gedung tidak adanya kulkas dan ini sangat menyulitkan bagi penulis untuk menyimpan bahan makanan. Selanjutnya, ketersediaan air saat mati lampu atau hujan kadang berbeda, dan pernah teman saya 3 kali menumpang untuk mandi dikamar saya karena air dikamar mereka tidak keluar. Permasalahan lainnya yaitu Wi-Fi yang tidak sampai di kamar dan baru bisa diakses jika turun kebawah menuju Wi-Fi corner.

5.      Jarak

Saking luasnya RUSUNAWA UNDIP, jarak antar twinblok terasa jauh. Apalagi yang dari Gedung E jika ingin menuju ke pos satpam, wah sangat terasa jauhnya. Selain itu, letak RUSUNAWA UNDIP cukup jauh jika ingin berjalan kaki menuju tempat makan, fotokopi, minimarket atau tempat membeli alat tulis terdekat (menurut pendapat penulis). Ditambah lagi ketika malam, jalanan yang jauh dari perkampungan dan sepi menambah rasa jauh itu sendiri. Jadi tidak disarankan untuk berjalan sendiri malam-malam untuk keluar dari RUSUNAWA.

Baru ini pendapat dari penulis yang bisa dijadikan pertimbangan untuk memilih RUSUNAWA nantinya. Selain dari sisi kekurangannya, penulis nantinya akan membuat sisi kelebihan mengapa RUSUNAWA wajib menjadi opsi ketika memilih tempat singgah di UNDIP. Semoga membantu ulasannya ya.

Sumber: Pengalaman dan dokumentasi pribadi

Comments