- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
Memilih tempat singgah untuk melanjutkan kuliah memanglah
susah-susah gampang. Dari beberapa kriteria yang dibuat pasti ada satu atau dua
kriteria yang tidak sesuai dengan kriteria hunian tinggal idaman. Bisa itu dari
harga tidak sesuai budget, fasilitas kurang lengkap, atau bahkan suasana
lingkungan yang tidak kondusif. Tapi, tentu saja itu tidak lantas membuat untuk
tidak berkuliah, bukan?
Tipe hunian yang bisa jadi pilihan jikalau berkuliah di
Universitas Diponegoro, khususnya daerah Tembalang, adalah kos, kontrak rumah, sewa
apartemen dan lainnya. Pada umumnya mahasiswa lebih banyak memilih untuk ngekos.
Tapi hal tersebut belum akan dibahas disini dan lebih memfokuskan pada
pembahasan RUSUNAWA UNDIP.
Pembahasan mengenai informasi dasar RUSUNAWA UNDIP , bisa
dilihat pada tulisan berikut (insert link)
Kembali lagi membahas tentang RUSUNAWA UNDIP, disini
penulis, berdasarkan pengalaman penulis tentunya, akan membagikan poin-poin
pertimbangan sebelum memilih RUSUNAWA UNDIP sebagai tempat singgah. Perlu
ditekankan bahwa ini pengalaman penulis selama 2 semester dan fokusnya lebih
banyak di Gedung putrinya, terutama Gedung E.
Berikut poin yang perlu jadi pertimbangan :
1. Siapkah
membayar sewa full 1 tahun di muka ?
Ini merupakan ketetapan dari pihak RUSUNAWA yang mengharuskan pembayaran dimuka untuk sewa dan tidak refundable. Namun, tidak berlaku pada beberapa mahasiswa tertentu, seperti mahasiswa bidikmisi ataupun yang lainnya. Untuk informasi harganya bisa dilihat di postingan berikut https://akusharing11.blogspot.com/2020/12/tinggal-di-rusunawa-undip-bagaimana-tuh.html
2. Siapkah
menghadapi jam malam ?
Tentunya sudah menjadi rahasia umum bahwa
RUSUNAWA UNDIP menetapkan jam malam bagi para penghuninya yaitu setau
penulis jam 24.00. Jika ingin pulang terlambat, bisa mengurus surat izin
terlambat pulang pada penjaga atau satpam. Perlu dipertimbangkan bahwa jika
kejadian terlambat hanya terjadi sekali atau dua kali tentunya bukan suatu yang
perlu dipermasalahkan, tapi jika itu terjadinya sering tentu akan “merugikan
waktu” nantinya, semacam tidak sempat dan tidak ada waktu mengurusnya.
Bayangkan ada kegiatan yang mengharuskan untuk di atau keluar RUSUNAWA (Kerja
kelompok, membeli bahan yang terlupa misalnya) dan itu sudah melewati batas jam
malam, tentu tidak enak, bukan ?
3. 80%
Socially Dead
Ini merupakan pengalaman penulis pribadi
ya. Memang untuk interaksi sendiri paling sering terjadi hanya pada “say hi”, “duluan
ya”, atau “permisi ya” jika itu tetangga yang tidak saling kenal. Tidak akan ada
kegiatan berkunjung ke kamar sebelah atau beda lantai jika tidak saling kenal
dan dekat. Kebanyakan penghuni akan segera masuk ke kamar dan menutup pintunya setelah
kembali dari luar. Tentunya ini akan menyiksa jika mengharapkan keadaan akan
ramai seperti situasi bertetangga pada umumnya tapi akan menjadi menyenangkan
bagi seseorang yang menyukai ketenangan dan suasana kondusif.
4. Fasilitas
Jangan kaget jika antar twinblok terjadi
perbedaan fasilitas. Contohnya seperti di Gedung E tidak terdapat dapur pribadi,
tapi di Gedung A,B,C dan D ada. Bentukan wastafel di Gedung E berbeda dengan Gedung
lainnya. Sejauh ini, yang menjadi kekurangan bagi penulis yaitu dari semua Gedung
tidak adanya kulkas dan ini sangat menyulitkan bagi penulis untuk menyimpan bahan
makanan. Selanjutnya, ketersediaan air saat mati lampu atau hujan kadang
berbeda, dan pernah teman saya 3 kali menumpang untuk mandi dikamar saya karena
air dikamar mereka tidak keluar. Permasalahan lainnya yaitu Wi-Fi yang tidak
sampai di kamar dan baru bisa diakses jika turun kebawah menuju Wi-Fi corner.
5. Jarak
Saking luasnya RUSUNAWA UNDIP, jarak antar twinblok
terasa jauh. Apalagi yang dari Gedung E jika ingin menuju ke pos satpam, wah
sangat terasa jauhnya. Selain itu, letak RUSUNAWA UNDIP cukup jauh jika ingin
berjalan kaki menuju tempat makan, fotokopi, minimarket atau tempat membeli
alat tulis terdekat (menurut pendapat penulis). Ditambah lagi ketika malam,
jalanan yang jauh dari perkampungan dan sepi menambah rasa jauh itu sendiri.
Jadi tidak disarankan untuk berjalan sendiri malam-malam untuk keluar dari RUSUNAWA.
Baru ini pendapat dari penulis yang bisa dijadikan pertimbangan
untuk memilih RUSUNAWA nantinya. Selain dari sisi kekurangannya, penulis
nantinya akan membuat sisi kelebihan mengapa RUSUNAWA wajib menjadi opsi ketika
memilih tempat singgah di UNDIP. Semoga membantu ulasannya ya.
Sumber: Pengalaman dan dokumentasi pribadi
Comments
Post a Comment